Bioteknologi
Konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat
untuk menghasilkan produk dan jasa misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan
enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang
diinginkan. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu
mikroorganisme misalnya dengan fermentasi hasilnya antara lain
tempe,tape,kecap, oncom,alkohol, asam asetat, gula termasuk keju dan
yoghurt.
Manfaat
bioteknologi Konvensional Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan
dan minuman Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat
dibuat Nata de coco Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan
Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena
bioteknologi konvensional tidak banyak membutuhkan biaya.
Bioteknologi Modern Adalah bioteknologi
yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan.DNA
rekombinan yaitu pemutusan dan penyambungan DNA,dengan cara kultur jaringan,
kloning dan fusi sel. Manfaat Bioteknologi Modern Di bidang pertanian dan
peternakan yaitu mampu menciptakan bibit-bibit unggul yang akan memberikan
produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitas Di bidang kesehatan, mampu
menciptakan produk obat untuk penyakit.
Perbedaan
bioteknologi konvensional dan modern
Bioteknologi
konvensional Teknik yang di gunakan fermentasi Tidak mengubah sifat (proses)
pada agen biologi (organisme) yang digunakan Contoh: tape, tempe, alkohol, asam
cuka , yoghurt, kecap Bioteknologi modern Teknik yang digunakan DNA rekombinan
Mengubah sifat (proses) pada agen biologi yang dihasilkan Contoh: insulin,
vaksin, penicillin.
Gradien
Bioteknologi
Pemanfaatan
biodecomposer dapat mempercepat proses pengomposan menjadi 2-3 minggu. Selain
itu, sebagian mikroba bahan aktif biodecomposer yang masih tertinggal di dalam
kompos juga berperan sebagai musuh alami penyakit jamur akar atau busuk pangkal
batang.
Aplikasi
biofertilizer ke dalam tanah, dapat meningkatkan aktivitas mikroba di dalam
tanah, sehingga ketersediaan hara berlangsung optimum dan dosis pupuk
konvensional dapat dikurangi tanmpa menimbulkan penurunan produksi tanaman dan
tanah. Mikroba juga telah dimanfaatkan untuk mengendalikan hama dan penyakit
tanaman.
Aplikasi
mikroba untuk biokontrol hama dan penyakit tanaman meliputi mikroba liar yang
telah diseleksi maupun mikroba yang telah mengalami rekayasa genetika. Upaya
untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang terkena polusi herbisida tersebut
telah dilakukan. Salah satu teknologi alternatif untuk tujuan tersebut adalah
melalui bioremediasi. Bioremediasi didefinisikan sebagai proses penguraian
limbah organik/anorganik polutan secara biologi dalam kondisi terkendali.
Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganism dapat mengubah bahan pangan. proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masalalu. ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
• Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.
- Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan kurang lebih 5 jam pada temperatur 45′ C. selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganism dapat mengubah bahan pangan. proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masalalu. ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
• Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.
- Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan kurang lebih 5 jam pada temperatur 45′ C. selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
- Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi mempermentesikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90′C atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30′C. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan.
Akibat
dari kegiatan bakteri tersebuh pH menurun dan susu terpisah menjadi whey dan dadih
padat, kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk
mengumpulkan dadih. enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim
buatan, yaitu klimosin.Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada
temperatur 32′C-420′C dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air
dan disimpan agar matang. adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan
untuk makanan sapi.
- Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
●
Produk makanan nonsusu
- Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspregillus oryzae dibiakan pada kulit gandum terlebih dahulu. jamur Aspregillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. setelah proses permantasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
- Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspregillus oryzae dibiakan pada kulit gandum terlebih dahulu. jamur Aspregillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. setelah proses permantasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
-
Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah kebawah sehingga masyarakat merasa gengsi memasukan tempe sebagai salah satu menu makanannya. akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupaun luar negri. jenis tempe sebenarnya sangat beragam, tergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah kebawah sehingga masyarakat merasa gengsi memasukan tempe sebagai salah satu menu makanannya. akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupaun luar negri. jenis tempe sebenarnya sangat beragam, tergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan
ragi. Ragi merupakan kumpuan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. dalam
proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan 4 jenis kapang dari genus
Rhyzopus,yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus sotolonifer, Rhyzopus arrhizus,
dan Rhyzopus oryzae.
Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping
baji kedelai mempermentasikan menjadi produk tempe. proses permentasi tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
- Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.
Berikut
adalah tabel pemanfaatan Mikroba dalam Bioteknologi Konvensional
NO.
|
JENIS
MIKROORGANISME
|
BAHAN/Media Tumbuh
|
PRODUK
|
1
|
Aspergillus Wentii
|
Kedelai
|
Kecap
|
2
|
Rhizopus oligosporus
|
Kedelai
|
Tempe
|
3
|
Saccharomyches Cerevisiae
|
Ketela
|
Tape
|
4
|
Acetobacter Xylinum
|
sari Kelapa
|
Nata de Coco
|
5
|
Lactobacillus Lactis
|
Susu
|
Yogurt
|
6
|
Lactobacillus Bulgaricus
|
Susu
|
Meningkatkan aroma dan cita rasa
Yogurt
|
7
|
Streptococus Laktis
|
Krim susu
|
Mentega
|
8
|
Penicilium Comemberti
|
Krim susu
|
Keju { keras }
|
9
|
Penicilium Roquertorti
|
Krim susu
|
Keju { lunak }
|
10
|
Aspergilus Oryzae
|
Kedelai
|
Kecap
|
11
|
Rhizopus Oryzae
|
Kedelai
|
Tempe
|
12
|
Spirullina SP
|
Sumber pangan
|
|
13
|
Clorella SP
|
Sumber pangan
|
|
14
|
Fusarium Graminearum
|
Gandum/kentang
|
Sumber Pangan
|
15
|
Methylophirus Methylotropus
|
Limbah kertas
|
Sumber makanan ternak
|
16
|
Neutrospora sithophyla
|
Kacang tanah
|
Oncom
|
17
|
Neutrospora Crassa
|
Kacang tanah
|
Oncom
|
18
|
Streptococus Thermophilus
|
Meningkatkan keasamaan dkultur
|
Bioteknologi
Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahlitelah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahlitelah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien.
Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologimungkin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang.
- Rekayasa genetika
Rekayasa
genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk
hidup baru dengan sipat yang diinginkan, rekayasa genetika disebut juga
pencangkokoan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA
untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk
hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan.
selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun
temurun. Bioteknologi, terutama rekayasa genetika pada awalnya diharapkan dapat
menjelaskan berbagai macam persoalan dunia seperti, polusi, penyakit,
pertanian, dan sebagainya.
-
Transplantasi inti
Pemindahan
inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat
sesuai dengan inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan
terhadap sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus
katak yang bersifat diploid . Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum tanpa
inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid.
Setelah diberi inti baru,
ovum membelah secara mitosis berkali-kali sehingga terbentuklah morula yang
berkembang menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong
menjadi banyak sel dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan
ke dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum berinti
diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan berkembang menjadi
individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.
-
Fusi sel
Fusi
sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya
terbentuk sel bastar atau hibridoma . Fusi sel diawali oleh pelebaran membran
dua sel serta diikuti olehpeleburan sitoplasma ( plasmogami ) dan peleburan
inti sel ( kariogami ). Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom,
membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru.
-
Teknologi plasmid
Plasmid
adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam sel bakteri atau ragi di luar
kromosomnya. Sifat-sifat plasmid, antara lain:
a)
merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu;
b)
dapat beraplikasi diri;
c)
dapat berpindah ke sel bakteri lain;
d)
sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk. Karena
sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai vektor atau pemindah gen
ke dalam sel target.
-
Rekombinasi DNA
Rekombinasi
DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA dari sumber yang berbeda. Tujuannya
adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu,
rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen.
Pelaksanaan
teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman. Tanaman
yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini, kita bisa
mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat
yang sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi
yang dimiliki oleh sel tumbuhan. Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel
tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.
-
Hibridisasi
Hibridisasi
adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat
unggul. Hasil dari hibridisasi adalah hibrid yang memiliki sifat perpaduan dari
kedua induknya. Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan danhewan. Contoh
hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan
anggrek.
Ilmu-ilmu
Pendukung Dalam Bioteknologi
1.
Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani (micros: kecil, bios: hidup, dan logos: pengetahuan) sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk-makhluk hidup yang kecil-kecil. Makhluk-makhluk hidup yang kecil-kecil tersebut disebut juga dengan mikroorganisma, mikrobia, mikroba, jasad renik atau protista.
Beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, anatara lain mengkaji tentang:
1. Karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka melakukan kegiatan.
2. Karakteristik mikroorganisme, suatu kelompok organisme penting yang mampu hidup bebas, khususnya bakteri.
3. Keanekaragaman dan evolusi, membahas perihal bagaimana dan mengapa muncul macam-macam mikroorganisme.
4. Keberadaan mikroorganisme pada tubuh manusia, hewan dan tumbuhan.
5. Peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi.
6. Bagaimana memahami karakteristik mikroorganisme dapat membantu dalam memahami proses-proses biologi organisme yang lebih besar termasuk manusia.
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik. Mikrobiologi berasal dari bahasa yunani (micros: kecil, bios: hidup, dan logos: pengetahuan) sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk-makhluk hidup yang kecil-kecil. Makhluk-makhluk hidup yang kecil-kecil tersebut disebut juga dengan mikroorganisma, mikrobia, mikroba, jasad renik atau protista.
Beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, anatara lain mengkaji tentang:
1. Karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka melakukan kegiatan.
2. Karakteristik mikroorganisme, suatu kelompok organisme penting yang mampu hidup bebas, khususnya bakteri.
3. Keanekaragaman dan evolusi, membahas perihal bagaimana dan mengapa muncul macam-macam mikroorganisme.
4. Keberadaan mikroorganisme pada tubuh manusia, hewan dan tumbuhan.
5. Peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi.
6. Bagaimana memahami karakteristik mikroorganisme dapat membantu dalam memahami proses-proses biologi organisme yang lebih besar termasuk manusia.
Mikroorganisma
tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik dari
suatu ekosistem karena berperan sebagai pengurai. Oleh karena itu organisme
yang hidup di dalam tanah berperan aktif dalam proses-proses pembusukan dan
mineralisasi. Ada juga mikroorganisme tertentu yang dapat mengikat zat lemas
(N) dari udara bebas sehingga dapat menyuburkan tanah.
Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali memberikan peran sebagai bukti keberadaannya. Mulai dari pembentukan minyak bumi di dasar-dasar samudra sampai proses pembuatan tempe, semuanya merupakan ‘pekerjaan’ mikroorganisme. Bukan hanya itu, sekarang mikroorganisme telah digunakan dalam pembuatan antibiotika, berbagai bahan makanan, sampai pada teknik rekayasa genetika modern. Begitu banyak dan dominannya peranan mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan mikrobiologi.
Dengan semakin majunya teknologi mikroskop, semakin mendukung perkembangan mikrobiologi, sehingga pembahasan tentang ilmu ini semakin luas dan mendalam. Bahkan mikrobiologi telah dibagi menjadi beberapa cabang, seperti mikrobiologi pertanian, mikrobiologi kedokteran/medis, mikrobiologi lingkungan dan lain-lain. Pembagian ini bertujuan untuk mengakomodir perkembangan nikrobiologi yang pesat dan besarnya peranan serta mungkin dampak dari mikroorganime di dalam kehidupan.
Mikrobiologi dalam kehidupan telah diterapkan di banyak sekali sektor kehidupan, yang paling mashur adalah di bidang pangan: pembuatan tempe, bir, tape, keju dan lain-lain; di bidang kedokteran: telah banyak dihasilkan berbagai jenis serum dan antibiotika dari mikrobia; di bidang lingkungan mikroba telah menjadi bahasan penting, dan banyak lagi di bidang-bidang lainnya.
2. Biokimia
Biokimia adalah kimia mahluk hidup. Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme. Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein.
Saat ini, biokimia metabolisme sel telah banyak dipelajari.
Bidang
lain dalam biokimia di antaranya sandi genetik (DNA, RNA), sintesis protein,
angkutan membran sel, dan transduksi sinyal.
Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul enzim, diastase, pada tahun 1833 oleh Anselme Payen. Tahun 1828, Friedrich Wöhler menerbitkan sebuah buku tentang sintesis urea, yang membuktikan bahwa senyawa organik dapat dibuat secara mandiri. Penemuan ini bertolak belakang dengan pemahaman umum pada waktu itu yang meyakini bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat oleh organisme.
Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul enzim, diastase, pada tahun 1833 oleh Anselme Payen. Tahun 1828, Friedrich Wöhler menerbitkan sebuah buku tentang sintesis urea, yang membuktikan bahwa senyawa organik dapat dibuat secara mandiri. Penemuan ini bertolak belakang dengan pemahaman umum pada waktu itu yang meyakini bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat oleh organisme.
Istilah biokimia pertama kali dikemukakan pada tahun 1903 oleh Karl
Neuber, seorang kimiawan Jerman. Sejak saat itu, biokimia semakin berkembang,
terutama sejak pertengahan abad ke-20, dengan ditemukannya teknik-teknik baru
seperti kromatografi, difraksi sinar X, elektroforesis, RMI (nuclear magnetic
resonance, NMR), pelabelan radioisotop, mikroskop elektron, dan simulasi
dinamika molekular. Teknik-teknik ini memungkinkan penemuan dan analisis yang
lebih mendalam berbagai molekul dan jalur metabolik sel, seperti glikolisis dan
siklus Krebs. Perkembangan ilmu baru seperti bioinformatika juga banyak
membantu dalam peramalan dan pemodelan struktur molekul raksasa.
Saat ini, penemuan-penemuan biokimia digunakan di berbagai bidang, mulai dari genetika hingga biologi molekular dan dari pertanian hingga kedokteran. Penerapan biokimia yang pertama kali barangkali adalah dalam pembuatan roti menggunakan khamir, sekitar 5000 tahun yang lalu.
3. Genetika
Genetika (dari bahasa Yunani γÎννω atau genno yang berarti “melahirkan”) merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen. Nama “genetika” diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah molekular hingga populasi (lihat entri biologi). Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan:
• material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
• bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
• bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik).
Bagus
BalasHapusWow
BalasHapus