Pada tahun 2010 lalu, seantero dunia melupakan sejenak urusan mereka
dan dipersatukan dalam ajang olahraga terbesar di dunia, FIFA World Cup
2010 atau yang kita kenal sebagai Piala Dunia 2010 yang digelar di
negara ujung benua Afrika, Republik Afrika Selatan. Sepakbola merupakan
salah satu olahraga tertua dan tidak diragukan lagi memang merupakan
olahraga paling populer di dunia dengan peminat dari usia dini hingga
senja.
Tidak hanya para pecinta sepakbola yang terbuai oleh keindahan
permainan olahraga ini. Seorang fisikawan Amerika Serikat, John Eric
Guff memfokuskan penelitiannya kepada aerodinamika bola sepak. Salah
satu fokus penelitiannya adalah bagaimana seorang pesepakbola dapat
melakukan tendangan “pisang” atau melengkung pada saat tendangan bebas
atau sudut.
Guff meninjau aspek fisika dari sepakbola dengan menguji gerakan bola
sepak di dalam sebuah terowongan berangin. Salah satu aspek fisika yang
terlibat antara lain adalah bilangan Reynolds, Re = VD/ν, dengan
V kecepatan relatif antara pusat massa bola dengan udara, D diameter
bola, dan v merupakan rasio kinematik udara. Bilangan ini akan
mempengaruhi kecepatan dan gerakan bola di udara maupun fluida lainnya.
Untuk sebuah tendangan bebas yang efektif, seorang pesepakbola
membutuhkan energi yang cukup besar agar bola tersebut memiliki
kecepatan awal yang besar. Sebagai ilustrasi, Steven Gerrard (Kapten
Liverpool F.C; Timnas Inggris) akan melakukan sebuah tendangan bebas
dengan dihadang enam orang sebagai pagar betis. Gerrard tidak mungkin
melakukan sebuah tendangan lurus karena akan dihadang, untuk
mengatasinya ia memutuskan untuk melakukan tendangan pisang.
Untuk
tendangan lurus yang keras, Gerrard membutuhkan tendangan yang berpusat
pada pusat massa bola dan kecepatan inisial yang besar. Sedangkan untuk
melakukan tendangan pisang dibutuhkan sebuah sudut yang tepat selain
kecepatan awal yang besar agar bola tersebut dapat memutar dan
melengkung di udara. Kecepatan sudut bola yang berputar yang dihasilkan
dari tendangan ini ialah sekitar 600 rpm.
Bola yang berputar akan menggerakkan udara di belakangnya sehingga
memunculkan suatu gaya baru, yang disebut sebagai gaya Magnus. Gaya dari
udara ini yang akan mempercepat gerakan bola sehingga tercipta suatu
fenomena dimana bola akan memiliki kecepatan lebih besar daripada yang
terduga. Itulah sebabnya mengapa setiap tendangan bebas yang melengkung
selalu terjadi dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan jenis tendangan
lainnya.
Hasil eksperimen ini dapat digunakan untuk menguji kelayakan bola
sepak, agar tidak terjadi lagi kontroversi seperti halnya Jabulani, bola
resmi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Jelas terlihat bahwa olahraga
ini tidak hanya diminati oleh para pecinta sepakbola, tetapi juga oleh
kalangan ilmuwan sebagai bahan riset mereka.
aku punya link juga tentang topik yang kamu bahas, kamu bisa kunjungi aku di
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id80/bitstream/123456789/1680/1/Artikel_20303024.pdf