Air
menyelimuti kurang lebih 2/3 bagian bumi, hanya 1/3 bagian dari planet
ini yang muncul sebagai daratan kering. Hal ini tentu menimbulkan
beberapa pertanyaan besar yaitu:
1. Darimanakah air dalam jumlah yang sangat besar ini muncul?
Menurut
perkiraan ilmuwan, terbentuknya air di bumi terjadi sekitar 2 miliar
tahun lalu ketika bumi mulai mengalami proses pendinginan.
Sebelumnya bumi berbentuk gas yang kemudian memadat menjadi bentuk cair lalu mulai mengeras dan mendingin. Proses pendinginan secara bertahap telah menyelimuti bumi dengan lapisan awan yang padat, yang mengandung sebagian besar air di planet ini. Untuk jangka waktu yang lama, permukaan bumi masih sangat panas sehingga tetesan air yang jatuh akan segera kembali menjadi uap air. Hal ini membuat tingkat kepadatan awan semakin tinggi sehingga tidak ada sinar matahari yang mampu menembus sampai permukaan bumi. Segera setelah bumi mendingin, hujan mulai turun. Hujan ini adalah hujan yang pertama dan terjadi secara terus-menerus dari siang ke malam, hari ke bulan, bulan ke tahun dan tahun ke abad. Air ini kemudian mengisi basin dan tempat-tempat yang rendah di permukaan bumi hingga akhirnya menjadi lautan.
Sebelumnya bumi berbentuk gas yang kemudian memadat menjadi bentuk cair lalu mulai mengeras dan mendingin. Proses pendinginan secara bertahap telah menyelimuti bumi dengan lapisan awan yang padat, yang mengandung sebagian besar air di planet ini. Untuk jangka waktu yang lama, permukaan bumi masih sangat panas sehingga tetesan air yang jatuh akan segera kembali menjadi uap air. Hal ini membuat tingkat kepadatan awan semakin tinggi sehingga tidak ada sinar matahari yang mampu menembus sampai permukaan bumi. Segera setelah bumi mendingin, hujan mulai turun. Hujan ini adalah hujan yang pertama dan terjadi secara terus-menerus dari siang ke malam, hari ke bulan, bulan ke tahun dan tahun ke abad. Air ini kemudian mengisi basin dan tempat-tempat yang rendah di permukaan bumi hingga akhirnya menjadi lautan.
2. Mengapa air laut asin?
Sejak
hujan pertama turun, air telah membawa menggerus tanah. Pada akhirnya
proses yang berulang-ulang ini memecah batuan dan melarutkan mineral
yang terkandung di dalamnya. Mineral ini kemudian terbawa dan
terkonsentrasi di lautan. Dengan demikian semakin lama, laut menjadi
semakin asin. Ilmuwan berpendapat bahwa kandungan utama laut purba
adalah karbon dioksida, belerang, nitrogen, fosfor, potassium dan
kalsium. Dan dari bahan-bahan inilah serta proses bio-kimia yang
kompleks diperkirakan muncul bentuk kehidupan pertama di bumi yang
berupa mikroorganisme.
3.
Bila pembaca mengikuti penjelasan di atas, tentu akan mengajukan
pertanyaan lainnya, yaitu mengapa di planet tetangga tidak terdapat air,
padahal proses terbentuknya planet di tata surya ini hampir serupa?
Untuk
Merkurius dan Venus jawabannya jelas karena jaraknya terlalu dekat
dengan matahari sehingga tidak memungkinkan bagi air untuk terbentuk
oleh karena radiasi yang berlebihan. Untuk planet Mars, NASA telah
menemukan air dalam bentuk es di kutub planet Mars. Setelah mengirimkan
Beagle 2, bahkan ilmuwan NASA memprediksi bahwa di masa lalu, air pernah
mengalir di permukaan Mars, hal ini terlihat dari foto sungai purba dan
batu berbentuk oval dan bulat yang di bumi banyak terdapat di sepanjang
aliran sungai. Jenis batu ini hanya bisa terbentuk karena terkikis oleh
aliran air.
4. Adakah teori alternatif tentang munculnya air di bumi?
Kembali
ke asal usul air di Bumi, ternyata terdapat teori alternatif tentang
terbentuknya air di bumi. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa jumlah air
di bumi terlalu besar. Sehingga tidak mungkin proses pendinginan cukup
menghasilkan air dalam jumlah yang sangat besar. Kemungkinan air berasal
dari sejumlah komet besar (umumnya komet terdiri dari es) yang beberapa
miliar tahun lalu jatuh ke bumi. Dengan demikian air berasal dari luar
angkasa. Bila teori ini benar, ada implikasi lainnya yang timbul karena
air adalah asal mula kehidupan, maka manusia dan semua makhluk hidup di
bumi ini bukanlah penghuni asli melainkan alien atau pendatang yang asal
usulnya dari luar angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar