Tanpa pernah kita sadari, hidup kita sehari-hari tidak pernah luput
dari incaran mikroorganisme yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
Mikroorganisme tersebut berseliweran di dekat kita. Beberapa jenis tidak
berbahaya, namun beberapa jenis yang lain dapat mengancam kesehatan
jika masuk ke dalam tubuh kita.
Pseudomonas pyocyaneus
Bakteri ini dapat masuk ke jaringan tubuh dan menimbulkan gejala
penyakit, seperti infeksi traktus urinarius, infeksi jaringan paru,
infeksi kornea. Biasanya infeksi tersebut menimpa penderita diabetes
mellitus atau pecandu narkoba. Upaya pencegahan yang paling baik adalah
menjaga daya tahan tubuh tetap tinggi dan pada penularan pasien yang
dirawat di rumah sakit dapat dilakukan dengan cara kerja yang steril.
Vibrio cholerae
Bakteri ini menyebabkan penyakit cholera asiatica. Gejala penyakit
yang ditimbulkan ini berupa nausea, muntah, diare, dan kejang perut.
Keadaan ini dapat menyebabkan kejang kematian dalam beberapa jam sampai
beberapa hari dari permulaan sakit. Cara penularan melalui makanan dan
minuman yang terkontaminasi bakteri ini. Pengobatan dapat dilakukan
dengan mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, sedangkan pencegahan
dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman serta
perbaikan sanitasi lingkungan.
Vibrio El Tor
Sifat bakteri ini sama dengan Vibrio cholera.
Spirillium minus (Treponema sodoku)
Bakteri ini menyebabkan penyakit rat-bite-fever (demam karena gigitan
tikus), dengan gejala berupa demam yang mendadak, sakit otot, ruam
kemerahan pada kulit, sakit kepala, nausea, dan radang kelenjar getah
bening regional. pencegahan dilakukan dengan peningkatan sanitasi
lingkungan terutama kebersihan rumah sehingga tidak ada tikus.
Escherichia coli
Bakteri ini dapat menyebabkan terjadinya epidemic penyakit-penyakit
saluran pencernaan makanan, seperti kolera, tipus, disentri, diare, dan
penyakit cacing. bibit penyakit ini berasal dari feses manusia yang
menderita penyakit-penyakit tersebut. indicator yang menunjukkan bahwa
air rumah tangga sudah dikotori feses adalah dengan adanya E.coli dalam
air tersebut, karena dalam feses manusia baik sakit maupun sehat
terdapat bakteri ini.
E.coli dapat menimbulkan pneumonia, endokarditis, infeksi pada luka dan abses pada berbagai organ.
bakteri ini juga merupakan penyebab utama meningitis pada bayi yang
baru lahir dan penyebab infeksi tractor urinarius (pyelonephritis
cysticis) pada manusia yang dirawat di rumah sakit (nosocomial
infection). pencegahan infeksi bakteri ini dilakukan dengan perawatan
yang sebaik-baiknya di rumah sakit, antara lain: pemakaian antibiotic
secara tepat, tindakan antiseptic secara benar.
Klebsiella pneumonia
Bakteri ini sering menimbulkan pada tractus urinarius karena
nosocomial infection, meningitis, dan pneumonia pada penderita diabetes
mellitus atau pecandu alcohol. gejala pneumonia yang disebabkan oleh
bakteri ini berupa gejala demam akut, malaise (lesu), dan batuk kering,
kemudian batuknya menjadi produktif dan menghasilkan sputum berdarah dan
purulent (nanah). bila penyakitnya berlanjut, akan terjadi abses,
nekrosis jaringan paru, bronchiectasi dan vibrosis paru-paru. Pencegahan
dilakukan dengan peningkatan derajat kesehatan dan daya tahan tubuh.
pencegahan nosocomial infection dilakukan dengan cara kerja yang aseptik
pada perawatan pasien di rumah sakit.
Proteus vulgaris
Penyakit yang ditimbulkan berupa infeksi tractus urinarius pada
nosocomial infection. pencegahan nosocomial infection dilakukan dengan
menggunakan kateter dalam keadaan steril.
Salmonella typhi
Penyakit yang ditimbulkan yaitu penyakit typhus abdominalis.
gejalanya berupa demam dengan suhu tinggi (400C), seringkali meracau dan
gelisah (delirium), lemah, apatis, anoreksia, dan sakit kepala, ada
yang mengalami diare tetapi umumnya mengalami konstipasi. pencegahan
dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman, peningkatan
higien pribadi, perbaikan sumber air untuk keperluan rumah tangga,
peningkatan sanitasi lingkungan khususnya perbaikan cara pembuanagn
feses manusia serta pemberantasan tikus dan lalat.
Shigella dysenteriae
Penyakit yang ditimbulkan yaitu disentri basiler dengan gejala yang
biasanya dating mendadak berupa demam, sakit perut bagian bawah, diare,
fesenya cair, bercampur lendir dan darah. Pada penyakit yang berat
dapat disertai muntah, dehidrasi, kolaps, bahkan menyebabkan kematian.
Penularan adalah lewat feses penderita. Pencegahan dilakukan dengan
mencaga kebersihan makanan dan minuman, peningkatan sanitasi lingkungan
dan hygene pribadi.
Pasteurella pestis (Yersenia pestis)
Penyakit pes adalah penyakit yang menyerang binatang pengerat,
tetapi dapat menular pada manusia dengan perantaraan gigitan kutu tikus
yang disebut Xenopsylla cheopis. Gejalanya adalah demam dan menggigil.
Bakteri akan ikut dengan aliran limfa sementara tubuh mengerahkan
leukosit sehinggA kelenjar limfa regional akan membengkak dan sakit.
Pembengkakan ini disebut bubo yang sering kali pecah dan mengeluarkan
nanah. Pencegahan dilakukan dengan mengisolasi pasien dalam kamar
tersendiri agar tidak menulari orang yang sehat, peningkatan sanitasi
dan untuk memberantas kutu-kutunya, serta vaksinasi.
Haemophilus influenza
Bakteri ini menimbulkan penyakit tractus respiratorius, system
saraf dan system skelet. Pencegahan dengan vaksinasi dan menghindari
penularan.
Haemophilus ducrey
Menimbulkan penyakit chancroid, menular lewat hubungan kelamin.
Bordetella pertussis
Bakteri ini menyebabkan batuk rejan. Pencegahan dengan vaksinasi.
Staphylococcus aureus
Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi bernanah dan abses, infeksi
pada folikel rambut dan kelenjar keringat, bisul, infeksi pada luka,
meningitis, endokarditis, pneumonia, pyelonephritis, osteomyelitis.
pencegahan dilakukan dengan meningkatkan daya tahan tubuh, hygene
pribadi, dan sanitasi lingkungan.
Neisseria gonorrhoea
Gejala penyakitnya adalah kencing bernanah. pada wanita penderita
yang kronis dapat menyebabkan tertutpnya saluran telur. Bayi yang
dilahirkan oleh ibu penderita penyakit ini matanya menjadi bengkak,
bernanah yang dan dapat menyebabkan kebutaan. Untuk mencegah neonatal
gonorrhoea ophtalmia pada mata bayi yang baru lahir adalah dengan
diteteskan larutan penicillin 10.000 unit dalam aqua atau larutan perak
nitrat 1% atau erythromycin 0,5% atau tetracycline 1%.
Neisseria meningitides
Bakteri ini menyebabkan penyakit meningitis (radang selaput otak).
bila daya tahan tubuh menurun, bakteri ini dapat menyebabkan pharyngitis
bahkan pneumonia. Gejala meningitis awalnya mirip flu, demam tidak
begitu tinggi, sakit kepala, tenggorokan kering, kaku kuduk, dan lesu.
Streptococcus pneumonia
Merupakan bakteri penyebab penyakit pneumonias, sinusitis, otitis
media, mastoiditis, conjuctivis, meningitis, endocarditis. Sebenarnya
merupakan flora normal oropharinx, tetapi dapat menjadi berbahaya pada
manusia yang daya tahan tubuhnya menurun.
Corynebacterium diphtheriae
Menimbulkan penyakit dipteri pada anak-anak, dengan gejala demam
yang tidak begitu tinggi dan tenggorokan kering, diikuti dengan
pseudomemran yang pada akhirnya dapat menyebabkan aspiksia (tercekik)
sehingga penderita dapat mengalami kematian. Pencegahan dalat dilakukan
dengan vaksinasi DPT berulang mulai bayi hingga dewasa.
Bacillus anthracis
Merupakan bakteri penyebab penyakit antrax, yang biasanya menyerang
hewan ternak. Namun pada perkembangannya penyakit tersebut dapat
menular ke manusia melalui luka, inhalasi dan juga makanan.
Clostridium tetani
Penyakit yang ditimbulkan adalah tetanus, dengan infeksi melalui
berbagai cara, yaitu: luka tusuk, patah tulang terbuka, luka bakar,
pembedahan, penyuntikan, gigitan binatang, aborsi, melahirkan atau luka
pemotongan umbilicus. Gejalanya berupa kaku dank ram pada otot sekitar
luka, hypereflexi pada tendon extremitas yang dekat dengan luka, kaku
pada leher, rahang dan muka, dan gangguan menelan.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah
Clostridium botulinum
Bakteri ini sering menimbulkan keracunan makanan, hal ini karena
bakteri tersebut tumbuh dalam makanan dan menghasilkan toxin yang
berbahaya bagi manusia. Gejala penyakitnya berupa tenggorokan terasa
kering, penglihatan menjadi kabur, gangguan akomodasi, gangguan suara,
kelumpuhan otot, gangguan jantung. Pencegahan dengan menjaga kebersihan
makanan dan memasaknya sampai matang.
Mycobacterium tuberculosis
Pada manusia bakteri ini dapat menyebabkan penyakit tuberculosa
yang menyerang paru-paru, tulang, kelenjar lympha, ginjal, otak bahkan
kulit. Gejala yang umum dijumpai adalah batuk yang tidak kunjung sembuh.
Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi BCG dan mencegah penularan.
Mycobacterium leprae
Merupakan bakteri penyebab penyakit lepra, dengan gejala pertama
berupa penebalan pada kulit yang berubah warna, berupa bercak
keputih-putihan, hilang perasaannya. Bakteri ini dapat pula menyerang
mata, paru-paru, ginjal dan sebagainya. Pencegahan dilakukan dengan
mencegah kontak langsung dengan penderita dan meningkatkan daya tahan
tubuh.
Treponema pallida
Merupakan bakteri penyebab penyakit siphilis
Treponema pertenue
Merupakan bakteri penyebab Framboeisa (Yaws, patek)
Leptospira interrogans/Leptospira icterohaemorrhagica
Bakteri ini sebenarnya merupakan penyebab penyakit pada tikus,
namun dapat menular pada manusia melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi. Gejalanya berupa demam, sakit kepala, sakit otot, betis,
paha, punggung, conjuctivis, diare, konstipasi, anemiadan gangguan
fungsi ginjal. Pencegahan dilakukan dengan menjaga kebersihan makanan,
minuman, meningkatkan sanitasi lingkungan.
Brucella sp.
Bakteri ini terdapat pada hewan ternak. Jika memasuki tubuh manusia
dapat menyebabkan demam yang terus menerus, menggigil, lesu,
berkeringat, sakit kepala, sakit otot, nafsu makan berkurang, berat
badan menurun, sakit sendi, pneumonia, meningitis, epistaxis,
pembengkakan kelenjar lympha, spleen dan liver. Pencegahan dilakukan
dengan melakukan vaksinasi pada hewan ternak, memasak makanan atau
minuman yang berasal dari hewan ternak sampai benar-benar matang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar